Memimpin dan Mengelola Terobosan

Apa itu sosok Manajer? Jika anda menyebut diri anda sebagai manajer atau GM, didalamnya ada fungsi jabatan dan pangkat yang melekat pada diri anda yaitu :
1. Memimpin (leading)
2. Mengelola (managing)

Dalam realita bisnis perusahaan, selalu ada fungsi leading dan managing. Kedua fungsi biasanya dilakukan oleh orang yang sama (jabatan yang sama) dalam waktu yang berbeda. Mengerakkan dan mengarahkan terobosan organisasi biasanya dilakukan pada saat pemikiran strategis bertemu dengan sang pemimpin.

Sedangan mengelola terobosan, untuk memberi result, biasanya terjadi dalam keseharian dan tindakan operasional sang manajer. 80% waktu dari manajer biasanya habis untuk managing hasil. Pada umumnya hanya kurang lebih 20% waktu manajer terbenam dalam leading (berfikir strategis, menggerakan dan memotivasi tim )

Memimpin terobosan

Mari kita soroti satu contoh dimana seorang GM sales sedang menjalankan fungsi leading people dalam melakukan terobosan penjualan mobil. Urutan langkah yang ia lakukan adalah:

1. Mengali ide besar (strategic, thinking, creativity dan innovation process). Di dalam proses kreatif ini, ia dan team harus menemukan gagasan baru strategis.
2. Ia menetapkan misi dan strategi baru (pathfinding dan visioning).
Sebagai contoh : mencapai penjualan 1000 unit mobil selama 2010 melalui strategy A,B,C
3. Ia lalu mensosialisasikan misi tadi ke seluruh level organisasi. Disinalah proses komunikasi efektif terjadi

Mengelola terobosan

Setelah GM berhasil meyakinkan BOD dan jajarannya bahwa 1000 unit mobil akan diraih tahun 201 0, barulah perang dan permainan sesungguhnya dimulai. Ia haru7 turun berada di lapangan bersama timnya. Inti dari mengelola adalah mengalokasikan sumber daya yang umumnya terbatas sebaik dan seefisien mungkin lalu memberi hasil bagi perusahaan. Urutan langkah yang ia lakukan adalah:

1. Ia membagi target ke tiap manajernya (goal setting dan breakdown). Total target 1000 unit mobil setahun dibaginya berdasarkan mapping kekuatan dan kelemahan masing-masing manajernya.
2. Ia menjdadi pengendali field operation dalam mengatasi masalah dan mengambil keputusan operasional. Keputusan strategis ia bawa ke atas.
3. Ia bertindak sebagai komandan tempur lapangan untuk menyemangi tim (empowering). Sisa waktunya digunakannya untuk menganalisa laporan, memberi feed back, melakukan coachhng dan mentoring. Motivasi digelorakan, yell-yell tiap region diciptakan untuk menabuh genderang kinerja tinggi. Direktur sales mendukungnya dengan melakukan aligning dengan BOD lainnya. Misalnya : melaunch program promosi baru di dealer, meluncurkan heavy advertising di koran, menjalankan brand aktivasi di mall, menyetujui penambahan budget sales 20% dan seterusnya.
4. Langkah berikutnya menjalankan peran role-modelling. Ia mengawal langsung penjualan mobil setiap minggu, memonitor progress mingguan, melalukan penjualan langsung ke dealer, memberikan penghargaan berupa insentif bagi manajer yang berhasil, menyelenggarakan Best Achievement Award, melatih para sales counter dan sales supervisnr, melakukan Monthly Celebration (MC) dan lain-lain.

Akhir dari proses panjang memimpin dan mengelola ini, sang GM akan dianggap berhasil, jika ia telah mencapai hasil dan melakukan suksesi kepemimpinan.


Tulisan ini diambil dari artikel Tempo komunitas, by Harry Purnama (fasilitator leadership, www.matureleadership.com )